Sabtu, 18 Januari 2014

HAKIKAT KEWIRAUSAHAAN

Dari berbagai konsep yang dikemukakan, ada tujuh hakikat penting kewirausahaan, yaitu :

  1. Kewirausahaan adalah nilai yang diwujudkan dalam prilaku yang dijadikan dasar sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat, kiat, proses, dan hasil bisnis (Ahmad Sanusi, 1994)
  2. Kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Peter Drucker, 1999)
  3. Kewirausahaan adalah proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan dan usaha (Zimmerer, 1996)
  4. Kewirausahaan adalah nilai yang diprlukan untuk memulai dan mengembangkan usaha (Soeharto Prawiro, 2007)
  5. Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk memenangkan persaingan. nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara mengembangkan teknologi dan ilmu pengetahuan, menghsilkan barang dan jasa sehingga lebih efisien.
  6. Kewirausahaan adalah proses dalam mengerjakan sesuatu yang baru dan bermanfaat serta nilai lebih.
  7. Kewirausahaan adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan. kekayaan yang diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko dengan syarat kewajaran, waktu, dan atau komitmen karir atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa.

PERKEMBANGAN DISIPLIN ILMU KEWIRAUSAHAN

Dilihat dari perkembangannya, kewirausahaan mulai dikenal secara populer pada awal abad ke-18. Pada tahun 1775, seorang Irlandia bernama Richard Cantillon yang berdiam di Prancis merupakan orang pertama yang menggunakan istilah entrepreneur (wirausaha) dalam buku Essai sur la Nature du Commerce en Generale (1755). Dalam buku tersebut ia menjelaskan bahwa wirausaha adalah seseorang yang menanggung resiko. Pada awalnya, istilah wirausaha merupakan sebutan bagi para pedagang yang membeli barang di daerah-daerah tertentu dan kemudian menjualnya ke daerah lain dengan harga yang tidak pasti.

Meskipun saat ini banyak ahli yang mengartikan wirausaha dan kewirausahaan secara berbeda-beda, tetapi pendapat Schumpeter, wirausaha tidak selalu berarti pandangan atau manajer, tetapi juga seseorang yang unik yang memiliki keberanian dalam mengambil resiko dan memperkenalkan produk-produk inivatif serta teknilogi baru kedalam perekonomian

Sejalan dengan perkembangan konsep kewirausahaan, Peter F. Drucker (1994) mendefinisikan kewirausahaan sebagai kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Defenisi yang lebih luas dikemukakan oleh Peter Hisrich (1995) yang mengataka bahwa kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang berbeda untuk menghasilkan nilai dengan mencurahkan waktu dan usaha, diikuti dengan penggunaan uang, fisik, risiko, sehingga kemudian menghasilkan balas jasa yang berupa uang serta kepuasan dan kebebasan pribadi.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bebeerapa konsep, seperti kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (kreativitas dan inovasi), mengorganisasi, menanggung resiko, beriorentasi hasil, peluang, kepuasan pribadi, dan kebebasan. Konsep-konsep tersebut menunjukkan bahwa jiwa dan prilaku kewirausahaan tidak hanya dijumpai dalam konteks bisnis, tetapi juga dalam semua organisasi dan profesi, baik yang berifat mencari laba maupun nirlaba.

Rabu, 15 Januari 2014

Objek Studi Kewirausahaan

Seperti telah dikemukakan, kewirausahaan mempelajari nilai, kemampuan, dan perilaku seseorang dalam berkreasi dan berinovasi. oleh sebab itu objek studi kewirausahaan adalah nilai-nilai dan kemampuan seseorang yang diwujudkan dalam perilaku. Menurut Soeparman Soemahamidjaja, kemampuan seseorang yang menjadi kewirausahaan meliputi :

  1. Kemampuan merumuskan kemampuan hidup/ usaha. Dalam merumuskan tujuan hidup/usaha diperlukan kemauan pada diri sendiri
  2. Kemampuan motivasi diri, yaitu untuk melahirkan suatu tekat kemauan yang besar.
  3. Kemampuan berinovasi yang melahirkan kreatif (adanya cipta) dan setelah dibiasakan berulang-ulang akan melahirkan motivas.
  4. Kemampuan membentuk modal material, sosial, dan intelektual
  5. Kemampuan mengatur waktu dan membiasakan diri, yaitu untuk selalu tepat waktu dalam segala tindakan melalui kebiasaan dan tidak menunda pekerjaan
  6. Kemampuan mental yang dilandasi agama
  7. Kemampuan membiasakan diri dalam mengambil hikmah dari pengalaman yang baik maupun menyakitkan

Ruang Lingkup Kewirausahaan

Ruang Lingkup Kewirausahaan

Kewirausahaan adalah disiplin ilmu yang mempelajari tentang nilai, kemampuan, dari perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang dengan berbagai resiko yang mungkin dihadapinya.

Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung dilapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, yang demikian kewirausahaan tidak dapat diajari dan diajarkan. Sekarang, kewirausahaan tidak hanya bakat bawaan sejak lahir atau urusan pengalaman lapangan, tetapi sesuatu ilmu yang dapat diajarkan dan dipelajari. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan.

Pendidikan kewirausahaan harus diajarkan sebagai suatu disiplin ilmu tersendiri yang independen, alasannya adalah :

  1. kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yang mana terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap
  2. kewirausahaan memiliki dua konsep, yaitu posisi permulaan dan didikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha.
  3. kewirausahaan merupakan suatu kemampuan menciptakan suatu yang baru dan berbeda
  4. kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan.
kewirausahaan tidak hanya dapat digunakan sebagai kiat bisnis jangka pendek, tetapi juga sebagai alat kehidupan secara umum dalam jangka panjang.
Wirausaha menciptakan nilai tambah atas barang dan jasa yang diciptakan melalui proses kreatif dan inovasi. banyak contoh perusahaan yang telah berkembang dikarenakan menciptakan suatu barang yang kreatif dan inovasi, contohnya Microsoft, Sony, Toyota dan lain lain.